4 November 2011

Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan


1.Tujuan :
Memahami struktur tulang keras dan tulang rawan.

2. Alat dan Bahan :
- Tulang ayam segar
- Larutan asam kuat (HCl 15%)
- Beaker Glass
- Pinset
- Lilin
- Korek


3.Cara Kerja
- Siapkan tulang yg sudah dibersihkan dari sisa-sisa daging yg melekat.
- Amati keadaan sebelum perendaman dgn larutan asam, misalnya kekerasannya, kelenturannya, warnanya.
- Potonglah sedikit sehingga kamu lebih mudah mengamati bagian dalam tulang.
- Masukan hasil pengamatanmu kedalam tabel dan kemudian rendamlah tulang tersebut kedalam larutan HCl yg tersedia selama satu jam.
- Angkat tulang dari dalam larutan dgn hati-hati menggunakan pinset. Kemudian letakan tulang pada lilin yg sudah dinyalakan.
- Ulangi pengamatanmu dan buatlah perbandingan hasil pengamatan sebelum dan sesudah direndam larutan HCl.




4. Tabel Pengamatan
No.
Sasaran Pengamatan
Sebelum direndam larutan HCl
Setelah direndam larutan HCl
1
Warna
Putih cerah
Putih pucat

2
Kekerasan
Keras
Agak lunak

3
Kelenturan
Keras
Sangat lentur
4
Keadaan bagian dalam
Sum-sum tulang berwarna merah
Sum-sum tulang berwarna hitam


5. Jawaban Pertanyaan
5.1  Ya, Karena larutan asam bersifat korosif (merusak).
5.2      
No.
Tulang Rawan ( Kartilago )
Tulang Keras ( Osteon )
1
Tersusun tidak teratur.
Tersusun teratur yang membentuk sistem Havers.
2
Sifatnya lentur dan elastis.
Bersifat keras, kuat dan kaku.
3
Selnya kondrosit.
Selnya osteosit.
4
Matriksnya tersusun atas kondrin.
Matriksnya tersusun oleh kalsium dan fosfat.
5
Terletak di daun telinga, hidung, sendi, sambungan tulang belakang dll.
Terdapat pada tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek dan tulang tidak beraturan.
6
Berasal dari Osifikasi jaringan tulang rawan (kartilago).
Berasal dari jaringan ikat embrional, perikondrium.

5.3       1. Tulang Rawan :
• Cuping hidung, cuping telinga, antara tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, antar ruas tulang belakang dan pada cakra epifisis.
2. Tulang Keras :
• tulang paha, tulang lengan, tulang betis, tulang selangka.
5.4       Ya, Pembentukan tulang disebut dengan osteogenesis atau osifikasi. Peristiwa osifikasi ini berlangsung pada dua tempat, yaitu: (1) langsung di dalam mesenkim yang vaskular, dan (2) di tengah daerah osifikasi tulang rawan sebagai model tulang mendatang.
Perkembangan tulang (osifikasi)dapat berubah bentuk sesuai tingkat pertumbuhannya. Proses ini terjadi setelah terbentuk tulang rawan (kartilago). Kartilago dihasilkan dari sel-sel embrional (mesenkim). Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga dan terisi oleh osteoblas. Osteoblas juga menempati seluruh jaringan tulang dan membentuk sel-sel tulang keras (osteosit).
Sel-sel tulang dibentuk dari arah dalam ke arah luar (konsentris). Setiap satuan sel tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang akan membentuk suatu sistem yang disebut sistem Havers. Pada bagian tengah sistem Havers terdapat saluran Havers yang berisi pembuluh darah kapiler. Tiap sistem terdiri atas tabung-tabung tipis lamela yang semakin ke tengah ukurannya semakin kecil. Tiap lamela mengandung lakuna (celah) yang berisi osteosit. Di sekeliling sel-sel tulang terbentuk senyawa protein yang akan menjadi matriks tulang. Senyawa protein ini juga mengandung senyawa kapur dan fosfor sehingga matriks tulang mengeras.

6. Kesimpulan
Struktur tulang keras dan tulang rawan memiliki perbedaan pada unsur penyusunnya. Perbedaan inilah yang memberikan identitas yang mencolok pada tulang tersebut yaitu tulang rawan yang sifatnya lentur dan tulang keras yang sifatnya padat dan liat seperti semen. Namun tulang rawan dapat berubah menjadi tulang keras seiring dengan adanya pertumbuhan yang dialami oleh makhluk hidup tersebut. Perubahan ini dimaksudkan agar tulang tetap dapat menjalankan fungsi-fungsinya. Seperti halnya pada tulang rangka bayi yang masih berupa kartilago hialin. Jika kartilago tersebut tidak mengalami pengerasan (Osifikasi), maka tentulah alat-alat tubuh yang vital seperti jantung dan paru-paru tidak terlindungi dengan baik. Oleh karena itulah terjadi proses osifikasi.

+ Comment + 7 Comment

4 November 2011 at 04:38

rajin bgt posting laporan bio -__-

Terimakasih Fika Laila Farhana atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
5 November 2011 at 18:54

whahaha kan berbagi fik, kali aja ada yg dapet kerjaan sama kaya gitu juga =))

lili
15 March 2012 at 08:49

kok lansung jawabnya,,,
pertanyaannya mana?

Terimakasih lili atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
30 September 2012 at 05:48

Thanks kakak aku dikasih ama guru SMP nih :))

Terimakasih Unknown atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
Anonymous
9 September 2013 at 07:53

Terima kasih atas info. Infonya sangat-sangat bermanfaat sekali...
;;)

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
Anonymous
21 October 2013 at 05:24

Bermanfaat sangat bro!!! :D
Sama Persis kayak di sekolahan

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan
Anonymous
5 October 2020 at 08:43

anjay soalnya sama dongg

Terimakasih Anonymous atas Komentarnya di Percobaan Struktur Tulang Keras dan Tulang Rawan

Post a Comment

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))